Wednesday, December 20, 2017

BINGKAI KENANGANMU


Seketika itu jiwa tersontak luka
Ada suara petir menyambar getar memercik genderang hati..
seakan dunia mau runtuh dalam genggaman.
Air mata menetes mengingat masa indah yang berlalu
Hilanglah lagu rindu, hilanglah cinta rindu yang mengema dikalbu..
Ku merenung jauh ketika bingkai foto  didinding kamar rumahku gambaran senyumanmu.
Terbilah rasa ketika kata katamu kau ucapkan padaku bahwa kita tak bisa bersatu...
Terbilah rindu antara engkau dan aku
Air mataku jatuh berlinangan terurai rasa rindu yang tersimpan rapi diruang rindu...
Kupenga kembali gambar fotomu tak mungkin ku dapat melupakanmu...
Didalam hidupku ini taknak kudapat kaseh sisuci cintamu padaku...
Tak akan dapat kutemu pengati dirimu ..oo mengapa rindu masih tertanam dalam harapan cintaku padamu...
Tak akan pernah kulupa suatu masa dulu pernah ada senyum dan rindu disini dipangkuanku pernah ada airmata bersama ketika pilu meluwakkan cemburu tapi kita tetap bahagia...
Tak akan pernah kulupa dulu pernah ada janji antara cinta dan rindu hanya tuhan yang memisahkanmu dan diriku...
Sekarang hanya air mataku sendiri jatuh berlinangan dihamparan luaknya rindu dan syahdu karena kenaganmu...
Tak mungkin dapat ku melupaknmu kasih...

Mm.a.k.a








Wednesday, June 14, 2017

TERANG

Rabby aku cemburu akan air mata dalam doa
Yang bersemayam dalam jiwa jiwa teduh
Memutarkan tasbihmu dalam sajadah dengan menyebut asmamu
Pohon ilalang ilalang seakan diam sejagat mendengar lantunan merdunya zikir
Paraunya nada dalam mengucap akan kalimah indah...
Duhai penyejuk jiwa keusangan mana yang mampu mengubah setiap senja
Menjadi hamparan duri duri dijalan setapak menjadi pasir panas membakar jiwa jiwa
Yang membara dalam geliat masa,,,
Rabby kuingin menagis karena kecemburuan doasa yang terus mengutai rasa dalam sakit
Yang terus menghujam rasa ....
Jam dinding tergopoh gopoh memutar seakan berkata tunggu apa lagi  imsak meghadang senja menjulang panas mulai terang...
Ya rabb getaran jiwa kuingin menjadi doa yang makbul agar terpadu menjadi lampu
Penerang hingga membimbing kami dalam berjuang kejalan yang terang.


BANDA ACEH

MAMAN. A.K.A

12 juni 2017.

Saturday, February 4, 2017

KERINDUAN MENDALAM

Tuhan aku mengigil dalam kerinduan
Menyerah pada kenyataan merindu dalam petala hati yang mulai diam
Tuhan pada siapa ku katakan sayang , pada siapa kusampaikan pesan
Hati telah rapu...kadang merindu kadang meragu
Masihkah ada hati yang merindu walau tak pernah terungkapkan
Haruskan berteman sepi dan petang
Untuk siapa tersimpan kenyataan bahwa hati ini setia memandang
Walau sering terhardik dalam kerinduan..
Tuhan kutakut suatu saat pada siapa kerinduan
Ketika memangil..mencurahkan segala rasa kasih
Haruskah menunggu rindu
Sedangkan hati mulai ragu pada kesedihan.


Abdurrahman.a.k.a.

MELARANG SUDAH

Iktisar hati yang mengoncangkan aras dalam batin
Benih benih kesedihan mulai lahir
Dalam batin yang paling dalam, 
Bagai menusuk nusuk kalbu yang tak bisa terhalang 
akan dinding pemisah
Entah jiwa yang melarang entah memang kasih sayang yang terlarang
Dalam rimba yang penuh duri 
gelap sudah hati yang meratap
Tak dapat menghalang kebinasaan hati
Tak ada keramahan tak ada lagi sendawa riak riak senyuman,
Hanya iktisar hati yang mulai merasa jiwa mulai tandus dari basahan
Simpati hati..
Lupakanlah lupakanlah sudah takdir hati yang tercampak kan.



Abdurrahman.a.k.a.

Thursday, February 2, 2017

INIKAH RASA

ingin rasa aku tulis semuanya
Dalam bingkai keistimewan hati
Tapi sampai kapan
Aku bisa dan mampu buat satu harapan
yang gak mungkin pasti
cinta bukan tujuan
kasih sayang juga bukan harapan
Yang bisa kupilih
dalam keseiringan malam yang kulewati
Dalam himpitan hati ku yang semaki dalam
Dan menunduk kalbu
Aku hanya mengigikan satu harapan
Yaitu kepastian
Yang datang bukan canda dan tawa
Bukan jua keromantisan
Mogak aku mampu melukis semuanya
Dengan segenap rasa yang ada.


Abdurrahman.a.k.a.

Monday, January 30, 2017

WAKTU





Menohok hari yang patah diujung waktu
Perisai perisai tua mulai berkecambah dalam masa yang tak terarah
Dari pengasingan jauh leluh dipusat ujung cahaya...
Menanti ganjaran waktu yang tak pernah tersidang dalam
Masa yang terus berkecamuk dalam pengasingan hidup..

Entah tanda apa yang terus mengerus waktu
Hingga lupa pada masa dimana langkah pertama tertatih tatih
Dalam menopang beratnya hidup...
Terus dan terus tergerus masa..

Niang niang kecil mulai membangkitkan gelora namun sayang penyangga tergerus masa
Terhantam derasnya ombak waktu yang mengelitik hidup
yang tak pernah ada dalam jiwa jiwa yang telah mati dalam nyata
Impian hanya sebatas agan agan penebus dosa....


Abdurrahman. a.k.a.