Saturday, February 4, 2017

MELARANG SUDAH

Iktisar hati yang mengoncangkan aras dalam batin
Benih benih kesedihan mulai lahir
Dalam batin yang paling dalam, 
Bagai menusuk nusuk kalbu yang tak bisa terhalang 
akan dinding pemisah
Entah jiwa yang melarang entah memang kasih sayang yang terlarang
Dalam rimba yang penuh duri 
gelap sudah hati yang meratap
Tak dapat menghalang kebinasaan hati
Tak ada keramahan tak ada lagi sendawa riak riak senyuman,
Hanya iktisar hati yang mulai merasa jiwa mulai tandus dari basahan
Simpati hati..
Lupakanlah lupakanlah sudah takdir hati yang tercampak kan.



Abdurrahman.a.k.a.

No comments:

Post a Comment