Saturday, February 4, 2017

KERINDUAN MENDALAM

Tuhan aku mengigil dalam kerinduan
Menyerah pada kenyataan merindu dalam petala hati yang mulai diam
Tuhan pada siapa ku katakan sayang , pada siapa kusampaikan pesan
Hati telah rapu...kadang merindu kadang meragu
Masihkah ada hati yang merindu walau tak pernah terungkapkan
Haruskan berteman sepi dan petang
Untuk siapa tersimpan kenyataan bahwa hati ini setia memandang
Walau sering terhardik dalam kerinduan..
Tuhan kutakut suatu saat pada siapa kerinduan
Ketika memangil..mencurahkan segala rasa kasih
Haruskah menunggu rindu
Sedangkan hati mulai ragu pada kesedihan.


Abdurrahman.a.k.a.

MELARANG SUDAH

Iktisar hati yang mengoncangkan aras dalam batin
Benih benih kesedihan mulai lahir
Dalam batin yang paling dalam, 
Bagai menusuk nusuk kalbu yang tak bisa terhalang 
akan dinding pemisah
Entah jiwa yang melarang entah memang kasih sayang yang terlarang
Dalam rimba yang penuh duri 
gelap sudah hati yang meratap
Tak dapat menghalang kebinasaan hati
Tak ada keramahan tak ada lagi sendawa riak riak senyuman,
Hanya iktisar hati yang mulai merasa jiwa mulai tandus dari basahan
Simpati hati..
Lupakanlah lupakanlah sudah takdir hati yang tercampak kan.



Abdurrahman.a.k.a.

Thursday, February 2, 2017

INIKAH RASA

ingin rasa aku tulis semuanya
Dalam bingkai keistimewan hati
Tapi sampai kapan
Aku bisa dan mampu buat satu harapan
yang gak mungkin pasti
cinta bukan tujuan
kasih sayang juga bukan harapan
Yang bisa kupilih
dalam keseiringan malam yang kulewati
Dalam himpitan hati ku yang semaki dalam
Dan menunduk kalbu
Aku hanya mengigikan satu harapan
Yaitu kepastian
Yang datang bukan canda dan tawa
Bukan jua keromantisan
Mogak aku mampu melukis semuanya
Dengan segenap rasa yang ada.


Abdurrahman.a.k.a.