Friday, November 13, 2015

BUDAYA YANG DILUPAKAN

      
Lima belas tahun silam perempuan perempuan aceh
sibuk dengan bermacam macam aktifitas tua dan muda lelaki dan wanita sama
tanpa memikirkann hal yang kotrofersi tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi diluar sana,,bukan artian mengacuh tapi tak mau kalau hanya sekedar mencari sensasi semata,,,
kembali kita kemasa dimana kala kita masih kecil dimana ibu-ibu siangnya mengisi waktu luang dengan berbagai hal yang positip kita angkat saja hal yang paling kecil sebagai dasar budaya yang sudah diturunkan oleh nenek moyang kita dimana setiap rumah ibu-ibu meluangkan waktu mereka dengan menganyam tikar baik dari daun pandan atau sejenisnya yang bisa mereka anyam....kalau dilihat semua wanita tua dan muda mustahil jaman dulu tak mampu menganyam tikar,,,karena para anak gadispun tanpa diajarkan mereka sangat cekatan dalam hal menganyam tikar,,, tikar tersebutpun bukan sekedar untuk digunakan buat sendiri tetapi sebakliknya  dijual menghasilkan uang.
 
       Dari ilustrasi diatas dapat kita bayangkan bertapa gadis gadis dan ibu rumah tangga dulu sangat ulet dalam megisi kesehariannya bahkan dalam menopang perekonomian mereka
sedangkan jaman sekarang apa yang dapat kita lihat dari setiap rumah
tak ada lagi pemandangan yang melekat di ingatan kita,apakah mereka tidak bisa ataukah bahan dasar membuat tikar sudah tidak ada lagi semuanya bukan karena itu tapi sebebaliknya masyarakat kita melupakan segala yang ditinggalkan nenek kita dulu
 Ibu jaman sekarang sibuk dengan kesehariannya sedangkan gadis jaman sekarang sibuk dengan rutinitasnya,,sampai sampai waktu luangpun digunakan untuk hal yang tidak kreatip  katakan saja dengan kemajuan zaman dan teknologi dengan media sosialnya dalam bentuk bermacam halnyang sedikit geregetan seakan muda mudi melupakan adat dan peninggalan yang ditinggalkan  leluhur kita,kalau pun kita uji mungkin satu banding seratus yang bisa menganyam tikar selebihnya mungkin akan mengatakan tak penting dan semua bisa diganti dengan bikinan pabrik,,bukan berarti teknologi itu tak penting tapi kita harus bijak dan pintar dalam mengunakannya jangan sampai karena teknologi kita justru terlena sehingga melupakan hal yang memang menjadi budaya yang harus kita jaga dan kita lestarikan sampai anak cucu kita nanti dan jangan sampai budaya yang dijaga nenek kita justru orang dan negara lain yang mengakui kepemilikkannya mudah mudahan kita semua sadar dengan apayang harus kita rawat




Banda Aceh, 13 November 2015
By Abdurrahman a.k.a maman

No comments:

Post a Comment