Monday, November 30, 2015

GUJARAT RINDU UNTUKMU DAN UNTUK KU



Jangan pernah rapu sebelum kering
jangan putus asa jika mentari masih bersinar esok hari
masih banyak yang menunggu
 masih banyak yang menantimu
semua belum berakhir jangan sampai senyuman terputus sejengkal
jangan getarkan keputus asaan
masih banyak waktu 
masih banyak rindu 
yang belum tercurahkan
 walau hari ini dan esok taksama
tapi senyuman mu masih indah untuk mereka
sudah,,,,
lupakanlah,,,,,
jangan hancurkan semagatmu karena waktu
hapuskanlah duka dan lara ,,,,,,,
bila masa tiba engkau tetap ada 
dalam pusaran ingatan yang takakan pernah hilang walau lapuk ditelan masa
karenamu lahirlah warna
karenamu ku mengenal dunia 
Dan kini, akupun mengerti
Dirimu yang telah membuatku berarti
Yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi dalam bermimpi
dan kau membuatku mengerti,
 bahwa hidup itu untuk dijalani,,


Ilmu yang kau torehkan, takkan pernah terganti sampai kapanpun
Juga semua pengorbananmu untukku,
namamu abadi didalam hidupku bersama doa sepanjang waktu



Banda Aceh, 23 november 2015
By Abdurrahman a.k.a maman

RAPUHNYA KEBAHAGIAAN

Beranjak dewasa mengenal cinta
hati yang terarah asmara membara
banyak cerita yang menyisakan luka didada
kebahagiaanpun tak kalah ada
masa silam terkadang menyiksa karena kecewa,,,luka,,,ceriata
cinta tiada habisnya
mengenal dengan setia seakan jiwa makin menyisa
tanpa arah karena ,,asmara
sekuat hati menumpang dikala nak patah semakin kuat kecewa...
dalam cinta tanpa kepastian
berjalan terus mengais mencari jalan dimana akan bertemu cinta
abadi, ketulusan, kesetiaan seakan tiada arti,,,,
terasa begitu terhimpit rindu dalam kedustaan
walau terkadang malam sunyi yang menemani air mata membasahi pipi
harapan tiada lagi sepenuhnya jadi harapan,,,hanya akan terus menyakiti....
akankah kerinduan bukan karena hati tapi dendam yang menyiksa lara,,,,
rapuhnya cinta seakan semua tiada guna

Thursday, November 19, 2015

LARA DALAM BAHAGIA


Aku,,, bisa menyembunyikan luka
aku bisa melupakan derita yang selama ini bercucuran air mata
tapi,,,,,, aku tak akan bisa menghibur jiwa
  
Ketika kulara merindukan belahan jiwa
aku,,,tak akan bisa bercerita
jika hatiku terbawa air mata karenamu wahai pujangga

Aku takbisa,,,, menghembuskan nafas lega
jika kasih .....kulara menginggatmu
duhai hati yang bahagia,,,,, dengarkan detak cinta
yang mengalun dalam dada,,,,,
meratap karena air mata ,,,,,,,,,
mencari segenggam bahagia ,,,,,,,,,
bersamamu sang dara Jelita  ,,,,,,
sambutlah cinta yang lama kusimpan dalam dada.

Sunday, November 15, 2015

PELANGI DIUJUNG LANGIT

Bulan sabit menghimpit ria,
awan putih berbalutkan jenaka
riang riang warna pelangi dujung lagit,,yang indah
ketika pancara sinar fatamorgana menghalangi warna pelagi,,
sontak seakan mendung datang pertanda hujan akan turun...
tapi tidak untuk hari ini matahari masih bersinar cahaya masih terang..
redup masih sebatas pandang
teruslah berjuang walau mendung diakhir pekan
masih ada bulan yang hadir disetiap malam....

SENYUMANIS

orang akan tau 
jika seyuman merona dalam jiwa
orang juga akan tau
jika senyum bahagia terlihat dari wajah 

juga orang akan tau
jika senyuman kebahagian dan keikhlasan bersal dari hati yang ikhlas

Saturday, November 14, 2015

APA AKU BERHARAP IBU,,,, AYAH,,,

Tidak akan ada anak yatim didunia ini
jika semua ayah itu sama
tidak akan ada piatu didunia ini jika ibu setiap ibu itu sama
dalam menyanyangi setiap anak yang hadir dan terlantar didunia ini

Jangan pernah terlontarkan kata- kata iba ayah,ibu
bila engkau melihatnya sepintas,,,
tak akan ada yang mengharapkan penderitaan,,,,, ayah..
tak ada yang menagis ibu,,,
bila aku sama dikasih seperti anakmu

Aku yatim apa aku berharap!!!
aku piatu apa aku menuntut.... jika aku terlantar
buat apa banyak melontarkan kata bahwa dunia ini sudah pudarnya rasa cinta
jika cinta dan kasih sayang yang kecil engkau bedakan
hanya kerena kami berbeda
hanya kami terlahir dari orang lain
bukankah ibu itu sama kasih sayangnya,,,,mungkin
karena setiap ibu dan ayah itu takakan membagi kebahagiannya dengan anak lain...
karena bukan anaknya


Banda Aceh, 15 November 2015
By Abdurrahman a.k.a maman

Friday, November 13, 2015

BUDAYA YANG DILUPAKAN

      
Lima belas tahun silam perempuan perempuan aceh
sibuk dengan bermacam macam aktifitas tua dan muda lelaki dan wanita sama
tanpa memikirkann hal yang kotrofersi tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi diluar sana,,bukan artian mengacuh tapi tak mau kalau hanya sekedar mencari sensasi semata,,,
kembali kita kemasa dimana kala kita masih kecil dimana ibu-ibu siangnya mengisi waktu luang dengan berbagai hal yang positip kita angkat saja hal yang paling kecil sebagai dasar budaya yang sudah diturunkan oleh nenek moyang kita dimana setiap rumah ibu-ibu meluangkan waktu mereka dengan menganyam tikar baik dari daun pandan atau sejenisnya yang bisa mereka anyam....kalau dilihat semua wanita tua dan muda mustahil jaman dulu tak mampu menganyam tikar,,,karena para anak gadispun tanpa diajarkan mereka sangat cekatan dalam hal menganyam tikar,,, tikar tersebutpun bukan sekedar untuk digunakan buat sendiri tetapi sebakliknya  dijual menghasilkan uang.
 
       Dari ilustrasi diatas dapat kita bayangkan bertapa gadis gadis dan ibu rumah tangga dulu sangat ulet dalam megisi kesehariannya bahkan dalam menopang perekonomian mereka
sedangkan jaman sekarang apa yang dapat kita lihat dari setiap rumah
tak ada lagi pemandangan yang melekat di ingatan kita,apakah mereka tidak bisa ataukah bahan dasar membuat tikar sudah tidak ada lagi semuanya bukan karena itu tapi sebebaliknya masyarakat kita melupakan segala yang ditinggalkan nenek kita dulu
 Ibu jaman sekarang sibuk dengan kesehariannya sedangkan gadis jaman sekarang sibuk dengan rutinitasnya,,sampai sampai waktu luangpun digunakan untuk hal yang tidak kreatip  katakan saja dengan kemajuan zaman dan teknologi dengan media sosialnya dalam bentuk bermacam halnyang sedikit geregetan seakan muda mudi melupakan adat dan peninggalan yang ditinggalkan  leluhur kita,kalau pun kita uji mungkin satu banding seratus yang bisa menganyam tikar selebihnya mungkin akan mengatakan tak penting dan semua bisa diganti dengan bikinan pabrik,,bukan berarti teknologi itu tak penting tapi kita harus bijak dan pintar dalam mengunakannya jangan sampai karena teknologi kita justru terlena sehingga melupakan hal yang memang menjadi budaya yang harus kita jaga dan kita lestarikan sampai anak cucu kita nanti dan jangan sampai budaya yang dijaga nenek kita justru orang dan negara lain yang mengakui kepemilikkannya mudah mudahan kita semua sadar dengan apayang harus kita rawat




Banda Aceh, 13 November 2015
By Abdurrahman a.k.a maman